Selasa, 03 November 2015

Ngaliwet di Sekepicung

                                Ngaliwet di Sekepicung
Kak Angga dosen dari ITB memberi usul untuk Ngaliwet di sekepicung hari kamis bersama kang Ojen dan bapak-bapak yang berada disana. Kami diminta untuk membeli bahan bahan untuk ngaliwet seperti beras, lalapan, gula, ikan, tahu, tempe, cabai, tomat, minyak dan air bersih. Kami sangat senang dengan tawaran tawaran tersebut.  Kami merencanakan semuanya dengan teratur. Kami merencanakan sebelum kegiatan di Sekepicung untuk  membeli dahulu bahan bahan tersebut dengan uang kas kami.

Pada hari tersebut kami berkegiatan seperti menyiram, menyangkul , menanam dan memberi makan kelinci yang berada di pertanian terpadu yang berada di Sekepicung. Kami membantu kang Ojen mengurus pertanian terpadu tersebut sampai jam makan siang. Ketika jam makan siang, kami mulai menyiapan bahan-bahan untuk ngaliwet bersama.

Kang Ojen menyiapkan tiga batu bata lalu di letakan kayu ditengah tengahnya lalu iya membakar kayu itu denagn korek yang ia miliki untuk menyalakan api untuk memasak. Kang Ojen juga  mencuci beras dan memasaknya dengan memasukan rempah-rempah kedalam panci. Untuk membuat sambal, Lian yang mengambil bahan bahan dan Kinan yang menguleg bahan bahan tersebut. Ada bapak yang melihat kangkung yang segar jadi  bapak itu  memetik kangkung tersebut dan mencucinya. Lalu kinan memasak kangkung tersebut. Saya Kinan dan Lian juga membantu mengoreng tahu, tempe, dan ikan peda asin.

Ketika semua makanan sudah siap kami menunggu kak Angga yang sedang membeli kecap ke pasar. Kang Ojen memberi daun pisang yang besar  untuk makan ramai-ramai untuk menganti piring. Jadi kita benar-benar makan dengan cara tradisional. Kami sangat menikmati makanan tersebut karena terasa sangat lezat dan kami bangga karena makanan lezat ini adalah buatan kami. Kak Agni juga bilang bahwa sambal ya sangat lezat hingga menambah terus menerus. Kak Angga bersama istrinya juga ikut menyantap makanan tersebut. Semua makan dengan lahap dan puas. Hal seperti ini jarang sekali bisa di nikmati  jadi saya sangat bersyukur bisa ikut membuat dan menyantap makanan tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar